Senin, 01 Oktober 2012

WUSS Hydrogen Gas

Banyak orang yang masih ragu-ragu dalam pemilihan air sebagai Bahan Bakar selain Minyak Bumi dan Gas Bumi. Mengapa? Karena belum terbukti hemat dan belum memasyarakat sebagai bahan penghemat.
Apakah masyarakat Indonesia belum menyadari kehebatan air?
Ikuti uraian berikutnya.
Menurut pendapat saya, walaupun masih dalam uji coba membuat generator Hydrogen model kuno . Model ini sebagai langkah awal  sebagai  suplemen Bensin dan bila perkembangannya baik , kita  bisa membuat Generator Hydrogen  bahan bakar air dengan prosentase lebih besar dengan model lain. Model ini terkenal di negara maju dengan nama Dry Cell.

Pemerintah seharusnya mendorong dan  membangkitkan gairah penghematan bahan bakar Minyak. Karena  Bahan Bakar Minyak lambat laun akan menjadi bahan yang langka atau harganya lebih mahal.
Dalam akhir Nopember 2012 ini pemerintah melalui Pertamina sudah tidak sanggup menyuplai Bahan bakar Minyak bersubsidi. Ini artinya harus ada pengganti atau penghematan BBM.
Apakah air akan menggantikan BBM ? .
Masyarakat kita sebagian sudah ada yang mengerti air sebagai ganti BBM dengan bantuan alat generator Hydrogen.  "Air" tidak menutup kemungkinan dapat dipakai sebagai bahan bakar 100%  setelah melalui proses penguraian atau pemisahan  Hydrogen dan okasigen dengan tehnologi yang leh maju. Karena Hydrogen adalah bahan bakar apabila disulut akan meledak pada suhu  dan volume tertentu . Volume minimum untuk penyulutan tidak kurang dari  4% di udara dan tidak lebih dari 95%. Air mudah didapat dan relatif murah dibandingkan dengan Minyak Bumi, serta yang penting tidak bersifat racun

Cara pemisahan air menjadi Hydrogen dan oksigen secara garis besar terdapat 3 cara, yakni:
a. Proses pemanasan
b. Proses Elektrolisa
c. Proses photolitic

Proses pemisahan ini banyak dipakai pada kendaran bermotor adalah dengan proses Elektrolisa.
Karena sebagaian besar memanfaatkan listrik dari kendaraannya sendiri. Seperti pada Sepeda motor atau kendaraan roda empat atau lebih. Ada juga dapat dipakai untuk mesin-mesin Diesel atau motor-motor Bensin atau Diesel.

Sedangkan bentunyak ada yang sel basah dan sel kering (dry Cell). Ini hanya istilahnya saja.
Penggunaan sel kering terutama karena elektroda selnya relatif lebih banyak dan telihat sesuai dengan arus yang besar.
Penerapannya  ini tidak terbatas pada kendaraan roda empat, sepanjang mampu menjalankan pada start awal.
Biaya  investasi pembuatan generator ini  tidak sedikit, saya perkirakan dua ratus ribu rupiah. Pada kenyataannya lebih dari itu bisa lima ratus ribu rupiah, tergantung pada kendaraannya. Karena model pembuatan generator model basah memerlukan elektroda stainless Steel/ aluminium yang cocok. Dengan tegangan 12V dan arus 2 Ampere - seperti saran yang telah membuat lebih dulu - elektrodanya dengan jumlah minimum 3 plat dengan jarak kurang lebih 2mm-5mm . Antara plat disatukan dengan mur baut dari plastik atau baut yang diisolasi dengan selang. Setelah itu di isikan air 70% dalam wadah 1 liter .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar