Mendisain dan membuat Dry Cell untuk penerapan pada sepeda motor sepertinya kurang pas. Karena barang ini mesti menempel pada sisi kiri atau kanan badan motor, sedangkan pada mobil tak kelihatan alatnya (dalam mobil).
Untuk itu kita coba mendisain dan membuat Generator ini sedikit lebih kecil / gepeng dibanding dengan bentuk botol
Bagaimana merancang dan membuat Dry Cell sesederhana mungkin pada sepeda motor?
Bentuk yang relatif baik dan tembus pandang seperti plastik. Bahan itu yang dimaksud yakni Acrilic Acrilic adalah bahan yang mudah dipermak, yakni bisa dilubangi, dipanasi untuk ditekuk sesuai keinginan kita. Sehingga bahan ini cocok untuk menyatukan alat-alat lain. Seperti yang sudah saya buat acrilic untuk sel basah untuk menutupi wadah plastik untuk 1 liter. Sedangkan dry sel yang akan kita buat adalah : Dua dry cell yang sudah menyatu dengan yang lainnya seperti lihat pada gambar:
Jadi ada dua Dry Cell , Ampere meter, wadah air, pipa selang plus konektor (nippel) dan arrestor.
Arrestor berfungsi sebagai alat untuk menahan gas / ledakan aliran balik ke generator.
Selain itu untuk pengait antar dua acrilic pada lapis luar dan dalam yakni dengan mur baut.
Saya kira cukup untuk sepeda motor ditempel sebelah kanan.
Perhitungan demensi harus memperhatikan arus maksimum. Arus yang sesuai dengan listrik sepeda motor juga tergantung dari luas penampang plat stainless steel. Seperti yang terdahulu bahwa Resistansi air sekitar 15000 sampai 20000. Sehingga dengan luas penampang satu dry Cell diameter rata-rata 6cm didapat luas pi R^2 = 3,41 x 3^2 = 30cm^2.
Resistansi air = 15000 ohm.
Resistansi per cm^2 = 15000/30 = 500cm^2
Karena dipakai tegangan 15VDC. .... Arus maks menjadi I =P/V .... I = 35/15.....=2,33 Ampere
Pada penerapannya tegangan yang dipakai 15V, arus yang terjadi
I = 15 / 500.. = 0,03 A/cm^2
Sehingga arus yang terjadi I = 0,03 x 30 x 2........ karena 2 dry Cell
......................I = 1,8 Ampere ........ < arus maks =2,33A....... jadi dua dry cell ......aman
Sekarang dilanjutkan tebal acrilic.
Tebalnya acrilic bisa macam-macam . Dipakai 5mm dan ada 6 sel , tiap sel ada karet seal mootor 2mm. Jadi tebalnya: 5+(1x5)+(2x6)+5=27mm. Karena ampere meter agak tebal sehingga disesuaikan dengan ampere meter.
Tampilkan postingan dengan label Dry Cell. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dry Cell. Tampilkan semua postingan
Senin, 28 Oktober 2013
Senin, 01 Oktober 2012
WUSS Hydrogen Gas
Banyak orang yang masih ragu-ragu dalam pemilihan air sebagai Bahan Bakar selain Minyak Bumi dan Gas Bumi. Mengapa? Karena belum terbukti hemat dan belum memasyarakat sebagai bahan penghemat.
Apakah masyarakat Indonesia belum menyadari kehebatan air?
Ikuti uraian berikutnya.
Menurut pendapat saya, walaupun masih dalam uji coba membuat generator Hydrogen model kuno . Model ini sebagai langkah awal sebagai suplemen Bensin dan bila perkembangannya baik , kita bisa membuat Generator Hydrogen bahan bakar air dengan prosentase lebih besar dengan model lain. Model ini terkenal di negara maju dengan nama Dry Cell.
Pemerintah seharusnya mendorong dan membangkitkan gairah penghematan bahan bakar Minyak. Karena Bahan Bakar Minyak lambat laun akan menjadi bahan yang langka atau harganya lebih mahal.
Dalam akhir Nopember 2012 ini pemerintah melalui Pertamina sudah tidak sanggup menyuplai Bahan bakar Minyak bersubsidi. Ini artinya harus ada pengganti atau penghematan BBM.
Apakah air akan menggantikan BBM ? .
Masyarakat kita sebagian sudah ada yang mengerti air sebagai ganti BBM dengan bantuan alat generator Hydrogen. "Air" tidak menutup kemungkinan dapat dipakai sebagai bahan bakar 100% setelah melalui proses penguraian atau pemisahan Hydrogen dan okasigen dengan tehnologi yang leh maju. Karena Hydrogen adalah bahan bakar apabila disulut akan meledak pada suhu dan volume tertentu . Volume minimum untuk penyulutan tidak kurang dari 4% di udara dan tidak lebih dari 95%. Air mudah didapat dan relatif murah dibandingkan dengan Minyak Bumi, serta yang penting tidak bersifat racun
Cara pemisahan air menjadi Hydrogen dan oksigen secara garis besar terdapat 3 cara, yakni:
a. Proses pemanasan
b. Proses Elektrolisa
c. Proses photolitic
Proses pemisahan ini banyak dipakai pada kendaran bermotor adalah dengan proses Elektrolisa.
Karena sebagaian besar memanfaatkan listrik dari kendaraannya sendiri. Seperti pada Sepeda motor atau kendaraan roda empat atau lebih. Ada juga dapat dipakai untuk mesin-mesin Diesel atau motor-motor Bensin atau Diesel.
Sedangkan bentunyak ada yang sel basah dan sel kering (dry Cell). Ini hanya istilahnya saja.
Penggunaan sel kering terutama karena elektroda selnya relatif lebih banyak dan telihat sesuai dengan arus yang besar.
Penerapannya ini tidak terbatas pada kendaraan roda empat, sepanjang mampu menjalankan pada start awal.
Biaya investasi pembuatan generator ini tidak sedikit, saya perkirakan dua ratus ribu rupiah. Pada kenyataannya lebih dari itu bisa lima ratus ribu rupiah, tergantung pada kendaraannya. Karena model pembuatan generator model basah memerlukan elektroda stainless Steel/ aluminium yang cocok. Dengan tegangan 12V dan arus 2 Ampere - seperti saran yang telah membuat lebih dulu - elektrodanya dengan jumlah minimum 3 plat dengan jarak kurang lebih 2mm-5mm . Antara plat disatukan dengan mur baut dari plastik atau baut yang diisolasi dengan selang. Setelah itu di isikan air 70% dalam wadah 1 liter .
Banyak orang yang masih ragu-ragu dalam pemilihan air sebagai Bahan Bakar selain Minyak Bumi dan Gas Bumi. Mengapa? Karena belum terbukti hemat dan belum memasyarakat sebagai bahan penghemat.
Apakah masyarakat Indonesia belum menyadari kehebatan air?
Ikuti uraian berikutnya.
Menurut pendapat saya, walaupun masih dalam uji coba membuat generator Hydrogen model kuno . Model ini sebagai langkah awal sebagai suplemen Bensin dan bila perkembangannya baik , kita bisa membuat Generator Hydrogen bahan bakar air dengan prosentase lebih besar dengan model lain. Model ini terkenal di negara maju dengan nama Dry Cell.
Pemerintah seharusnya mendorong dan membangkitkan gairah penghematan bahan bakar Minyak. Karena Bahan Bakar Minyak lambat laun akan menjadi bahan yang langka atau harganya lebih mahal.
Dalam akhir Nopember 2012 ini pemerintah melalui Pertamina sudah tidak sanggup menyuplai Bahan bakar Minyak bersubsidi. Ini artinya harus ada pengganti atau penghematan BBM.
Apakah air akan menggantikan BBM ? .
Masyarakat kita sebagian sudah ada yang mengerti air sebagai ganti BBM dengan bantuan alat generator Hydrogen. "Air" tidak menutup kemungkinan dapat dipakai sebagai bahan bakar 100% setelah melalui proses penguraian atau pemisahan Hydrogen dan okasigen dengan tehnologi yang leh maju. Karena Hydrogen adalah bahan bakar apabila disulut akan meledak pada suhu dan volume tertentu . Volume minimum untuk penyulutan tidak kurang dari 4% di udara dan tidak lebih dari 95%. Air mudah didapat dan relatif murah dibandingkan dengan Minyak Bumi, serta yang penting tidak bersifat racun
Cara pemisahan air menjadi Hydrogen dan oksigen secara garis besar terdapat 3 cara, yakni:
a. Proses pemanasan
b. Proses Elektrolisa
c. Proses photolitic
Proses pemisahan ini banyak dipakai pada kendaran bermotor adalah dengan proses Elektrolisa.
Karena sebagaian besar memanfaatkan listrik dari kendaraannya sendiri. Seperti pada Sepeda motor atau kendaraan roda empat atau lebih. Ada juga dapat dipakai untuk mesin-mesin Diesel atau motor-motor Bensin atau Diesel.
Sedangkan bentunyak ada yang sel basah dan sel kering (dry Cell). Ini hanya istilahnya saja.
Penggunaan sel kering terutama karena elektroda selnya relatif lebih banyak dan telihat sesuai dengan arus yang besar.
Penerapannya ini tidak terbatas pada kendaraan roda empat, sepanjang mampu menjalankan pada start awal.
Biaya investasi pembuatan generator ini tidak sedikit, saya perkirakan dua ratus ribu rupiah. Pada kenyataannya lebih dari itu bisa lima ratus ribu rupiah, tergantung pada kendaraannya. Karena model pembuatan generator model basah memerlukan elektroda stainless Steel/ aluminium yang cocok. Dengan tegangan 12V dan arus 2 Ampere - seperti saran yang telah membuat lebih dulu - elektrodanya dengan jumlah minimum 3 plat dengan jarak kurang lebih 2mm-5mm . Antara plat disatukan dengan mur baut dari plastik atau baut yang diisolasi dengan selang. Setelah itu di isikan air 70% dalam wadah 1 liter .
Langganan:
Postingan (Atom)