Sebagian besar kendaraan baik itu kendaraan roda dua , roda tiga, roda empat atau lainnya memerlukan yang namanya bahan bakar Minyak. Padahal kendaraan yang perlu BBM , tambah lama tambah banyak. Sehingga banyak sekali kendaraan yang butuh BBM. Adakah terpikirkan dari benak anda untuk menghemat? Paling tidak sehari saja tidak mengendarai kendaraan berbahan bakar Minyak. Atau dengan cara naik sepeda angin, sepeda onthel , sepeda tandem atau berjalan .
Atau kendaraannya dimodifikasi dengan alat penghemat BBM , sehingga kendaraan bisa se-irit mungkin.
Bagaimana caranya? Coba saja dengan alat penghemat generator Hydrogen. Penghemat BBM ini bisa dengan cara elektrolisa dan atau digabung dengan cara thermal kombinasi dengan magnet.
Cara seperti ini menjadi alat penghemat yang benar-benar efektif.
Penghemat energy generator HHO dengan cara thermal.
Cara thermal ini sebenarnya cara lama , bisa dilihat seperti permainan anak-anak membuat kapal kecil . Kapal ini dari bahan seng yang dibentuk kapal dengan disolder timah. Kapal akan berjalan dengan Energinya dari pemanasan air melalui pipa tembaga untuk AC. Pemanasannya dari lilin disulut dengan api. Lama-lama akan terjadi reaksi dalam pipa tembaga ini dan berbunyi "tuk tuk tuk truk truk truk..................tuk tuk tuk......." dan seterusnya.
Cara seperti ini yang diterapkan pada kendaraan pertama pada kendaaan roda dua/ sepeda motor supra fit di akhir pertengahan Agustus tahun 2012. Hasilnya tidak bisa/ kurang maksimal karena didalam karburator dari logam besi akan terjadi kerak.
Untuk mengatasi hal tersebut , kami membuat ide lain yakni seperti berikut ini.
Penggabungan generator HHO dengan cara Elektrolisa dan cara Thermal.
cara yang telah disebutkan tadi kemudian generator HHO ini dikombinasikan dengan cara yang biasa yakni dengan elektrolisa. Air aquades yang telah melalui pemanasan cara thermal akan di salurkan melalui selang ke tempat / wadah elektrolisa.
Ide ini terinspirasi bahwa untuk memudahkan molekul air terpisah menjadi atom Hydrogen dan Oksigen, haruslah air dipanaskan memalui/ menempelkan pipa tembaga . Semoga cara ini akan lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Tampilkan postingan dengan label Elektrolisa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Elektrolisa. Tampilkan semua postingan
Jumat, 12 Oktober 2012
Senin, 01 Oktober 2012
WUSS Hydrogen Gas
Banyak orang yang masih ragu-ragu dalam pemilihan air sebagai Bahan Bakar selain Minyak Bumi dan Gas Bumi. Mengapa? Karena belum terbukti hemat dan belum memasyarakat sebagai bahan penghemat.
Apakah masyarakat Indonesia belum menyadari kehebatan air?
Ikuti uraian berikutnya.
Menurut pendapat saya, walaupun masih dalam uji coba membuat generator Hydrogen model kuno . Model ini sebagai langkah awal sebagai suplemen Bensin dan bila perkembangannya baik , kita bisa membuat Generator Hydrogen bahan bakar air dengan prosentase lebih besar dengan model lain. Model ini terkenal di negara maju dengan nama Dry Cell.
Pemerintah seharusnya mendorong dan membangkitkan gairah penghematan bahan bakar Minyak. Karena Bahan Bakar Minyak lambat laun akan menjadi bahan yang langka atau harganya lebih mahal.
Dalam akhir Nopember 2012 ini pemerintah melalui Pertamina sudah tidak sanggup menyuplai Bahan bakar Minyak bersubsidi. Ini artinya harus ada pengganti atau penghematan BBM.
Apakah air akan menggantikan BBM ? .
Masyarakat kita sebagian sudah ada yang mengerti air sebagai ganti BBM dengan bantuan alat generator Hydrogen. "Air" tidak menutup kemungkinan dapat dipakai sebagai bahan bakar 100% setelah melalui proses penguraian atau pemisahan Hydrogen dan okasigen dengan tehnologi yang leh maju. Karena Hydrogen adalah bahan bakar apabila disulut akan meledak pada suhu dan volume tertentu . Volume minimum untuk penyulutan tidak kurang dari 4% di udara dan tidak lebih dari 95%. Air mudah didapat dan relatif murah dibandingkan dengan Minyak Bumi, serta yang penting tidak bersifat racun
Cara pemisahan air menjadi Hydrogen dan oksigen secara garis besar terdapat 3 cara, yakni:
a. Proses pemanasan
b. Proses Elektrolisa
c. Proses photolitic
Proses pemisahan ini banyak dipakai pada kendaran bermotor adalah dengan proses Elektrolisa.
Karena sebagaian besar memanfaatkan listrik dari kendaraannya sendiri. Seperti pada Sepeda motor atau kendaraan roda empat atau lebih. Ada juga dapat dipakai untuk mesin-mesin Diesel atau motor-motor Bensin atau Diesel.
Sedangkan bentunyak ada yang sel basah dan sel kering (dry Cell). Ini hanya istilahnya saja.
Penggunaan sel kering terutama karena elektroda selnya relatif lebih banyak dan telihat sesuai dengan arus yang besar.
Penerapannya ini tidak terbatas pada kendaraan roda empat, sepanjang mampu menjalankan pada start awal.
Biaya investasi pembuatan generator ini tidak sedikit, saya perkirakan dua ratus ribu rupiah. Pada kenyataannya lebih dari itu bisa lima ratus ribu rupiah, tergantung pada kendaraannya. Karena model pembuatan generator model basah memerlukan elektroda stainless Steel/ aluminium yang cocok. Dengan tegangan 12V dan arus 2 Ampere - seperti saran yang telah membuat lebih dulu - elektrodanya dengan jumlah minimum 3 plat dengan jarak kurang lebih 2mm-5mm . Antara plat disatukan dengan mur baut dari plastik atau baut yang diisolasi dengan selang. Setelah itu di isikan air 70% dalam wadah 1 liter .
Banyak orang yang masih ragu-ragu dalam pemilihan air sebagai Bahan Bakar selain Minyak Bumi dan Gas Bumi. Mengapa? Karena belum terbukti hemat dan belum memasyarakat sebagai bahan penghemat.
Apakah masyarakat Indonesia belum menyadari kehebatan air?
Ikuti uraian berikutnya.
Menurut pendapat saya, walaupun masih dalam uji coba membuat generator Hydrogen model kuno . Model ini sebagai langkah awal sebagai suplemen Bensin dan bila perkembangannya baik , kita bisa membuat Generator Hydrogen bahan bakar air dengan prosentase lebih besar dengan model lain. Model ini terkenal di negara maju dengan nama Dry Cell.
Pemerintah seharusnya mendorong dan membangkitkan gairah penghematan bahan bakar Minyak. Karena Bahan Bakar Minyak lambat laun akan menjadi bahan yang langka atau harganya lebih mahal.
Dalam akhir Nopember 2012 ini pemerintah melalui Pertamina sudah tidak sanggup menyuplai Bahan bakar Minyak bersubsidi. Ini artinya harus ada pengganti atau penghematan BBM.
Apakah air akan menggantikan BBM ? .
Masyarakat kita sebagian sudah ada yang mengerti air sebagai ganti BBM dengan bantuan alat generator Hydrogen. "Air" tidak menutup kemungkinan dapat dipakai sebagai bahan bakar 100% setelah melalui proses penguraian atau pemisahan Hydrogen dan okasigen dengan tehnologi yang leh maju. Karena Hydrogen adalah bahan bakar apabila disulut akan meledak pada suhu dan volume tertentu . Volume minimum untuk penyulutan tidak kurang dari 4% di udara dan tidak lebih dari 95%. Air mudah didapat dan relatif murah dibandingkan dengan Minyak Bumi, serta yang penting tidak bersifat racun
Cara pemisahan air menjadi Hydrogen dan oksigen secara garis besar terdapat 3 cara, yakni:
a. Proses pemanasan
b. Proses Elektrolisa
c. Proses photolitic
Proses pemisahan ini banyak dipakai pada kendaran bermotor adalah dengan proses Elektrolisa.
Karena sebagaian besar memanfaatkan listrik dari kendaraannya sendiri. Seperti pada Sepeda motor atau kendaraan roda empat atau lebih. Ada juga dapat dipakai untuk mesin-mesin Diesel atau motor-motor Bensin atau Diesel.
Sedangkan bentunyak ada yang sel basah dan sel kering (dry Cell). Ini hanya istilahnya saja.
Penggunaan sel kering terutama karena elektroda selnya relatif lebih banyak dan telihat sesuai dengan arus yang besar.
Penerapannya ini tidak terbatas pada kendaraan roda empat, sepanjang mampu menjalankan pada start awal.
Biaya investasi pembuatan generator ini tidak sedikit, saya perkirakan dua ratus ribu rupiah. Pada kenyataannya lebih dari itu bisa lima ratus ribu rupiah, tergantung pada kendaraannya. Karena model pembuatan generator model basah memerlukan elektroda stainless Steel/ aluminium yang cocok. Dengan tegangan 12V dan arus 2 Ampere - seperti saran yang telah membuat lebih dulu - elektrodanya dengan jumlah minimum 3 plat dengan jarak kurang lebih 2mm-5mm . Antara plat disatukan dengan mur baut dari plastik atau baut yang diisolasi dengan selang. Setelah itu di isikan air 70% dalam wadah 1 liter .
Langganan:
Postingan (Atom)